VISITORS

Flag Counter

Arsip Blog

Anshar Music

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM TERSTRUKTUR DAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK

1.      Metode Terstruktur
a.      Kelebihan
            1)      Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
            2)      SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh                          pengguna atau programmer.
            3)      Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus                                     untuk digunakan.
            4)      SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
            5)      SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk                                  digunakan.
            6)      SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
            7)      SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.

b.      Kekurangan
            1)      SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
            2)      Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
            3)      Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi                            kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
            4)      Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah                                                didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan                baru).
            5)      Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk                            mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk                             melakukan evaluasi.
            6)      Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan                                   mliai membuat sistem.
            7)      SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
            8)      SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek,                                karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur,                              tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).


2.      Metode Berorientasi Obyek
a.      Kelebihan
            1)      Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan                             sistem
            2)      Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan                                    penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode                                    OOAD (Sommerville, 2000).
            3)      Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi                                antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
            4)      Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain                                    dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
            5)      Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi                pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami                                    desain (Sommerville, 2000).
            6)      Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran                                software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang                          kompleks (Booch, 2007).
            7)      Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal                             ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
            8)      OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami                                   desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
            9)      Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi                           pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode                           program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan                            software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem                                 yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

b.      Kekurangan
            1)      Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
            2)      Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
            3)      Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
            4)      Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
            5)      Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap                fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
            6)      \OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan                                  metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer                                     butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah                                            menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
            7)      Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse                          merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD.                                    Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk                                  menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

B.     APLIKASI
1.      Metode Terstruktur
            a.       ISDOS (Information System Design and Optimization System)
            b.      PRIDE
            c.       SDM/70 (System Development Methodology/70)
            d.      SPECTRUM
            e.       SRES dan SREM

2.      Metode Berorientasi Objek
            Ada beberapa metode pengembangan perangkat lunak berorientasi objek yang sudah dikenal, dan   diantaranya adalah:
            a.    Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter Coad dan                                   Edward Yourdon [1990].
            b.    Object Modeling Technique (OMT) dan James Rumbaugh, Michael Blaha, William                                            Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen [1991]
            c.    Object Oriented Software Engineering (OOSE) dan Ivar Jacobson [1992]
            d.   Booch Method dan Grady Booch [1994]
            e.    Sritrop dan Steve Cook dan John Daniels [1994].
            f.     UML (Unified Modeling Language) dari James Rumbaugh. Grady Booch dan Ivar Jacobson                             [1997].

C.    TOOLS
1.      Metode Terstruktur
            a.       a.Diagram HIPO (Hierarchy plus Input-Proces-Output)
            b.      b.Diagram aliran data (DFD/Data Flow diagram)
            c.       c.Diagram keterhubungan entitas (ERD/Entity Relationship
            d.      Diagram)
            e.       d.Diagram Perubahan status (STD/State Transition
            f.       Diagram)
            g.      e.Structured Chart
            h.      Diagram SADT (Structured Analysis and Design
            i.        Techniques)
            j.        g.Diagram Warnier/Orr


Terima kasih telah membaca artikel tentang KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM TERSTRUKTUR DAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK di blog Anshar Share jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :